Rabu, 18 Januari 2012

Logika penting dalam mengerti dan melakukan kehendak Tuhan

Logika Kristen
     Logika adalah salah satu cabang ilmu filsafat. ilmu disini mengacu kepada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu kepada kesanggupan akal budi utuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan. kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga berarti  masuk akal. logika sering dipahami sebagai studi sistematis formal dari prinsip-prinsip penalaran yang benar dan falid.
     Singkatnya logika adalah alat kelengkapan atau instrumen untuk berpikir atau bernalar soal metode-metode, prinsip-prinsip yang dipekerjakan untuk membuat penyelidikan atau pemeriksaan atau sebut saja sebagai riset untuk mengetahui soal perbedaan dan persamaan dari penalaran yang tepat dan sesat dengan mengintegritasikan dimensi spiritual, intelektual dan sosial. konsep kuncinya adalah penalaran yang tepat atau valid.
sebagai ilmu, logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang dimana obyek materialnya adalah berpikir dan obyek formal logika adalah berpikir atau penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. logika sebagi cabang ilmu filsafat yang praktis. praktis berarti logika dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
    Logika tidak bisa dihindarkan dalam hal mencari kebenaran.logika juga sangat penting dalam kehidupan beragama, berteologi dan ber Tuhan, karena tidak mungkin melakukan semua itu tanpa logika. salah satu alasannya adalah sangatlah "sukar" orang yang mengalami cacat mental, penyakit jiwa, retardasi bawaan lahir atau idiot untuk dibawa mengenal dan menyembah Tuhan.
    Namun  terkadang para tokoh agama kristen sangat menolak semua hal yang berbau logika, Logika dianggap sesat karena berdasarkan pada pola pikir manusia itu sendiri dengan alasan tidak mengandalkan Tuhan lagi. pada hal kalau kita cermati secara positif  Logika sangatlah penting dalam kekristenan. bukankah Alkitab mengajarkan kita untuk hidup Bijak?, berhikmat ? dari manapula kita dapat melakukan semua itu tanpa logika. bukankah hikmat itu berasal dari Tuhan yang pastinya kita kelola dengan mempekerjakan logika untuk menjadi hidup bijak dan lebih baik seperti apa yang dikehendaki oleh Tuhan.
   Seringkali orang kristen mengutamakan tindakan tanpa perpikir terlebih dahulu karena karena menurut mereka itulah tindakan iman yang  sedang dibutuhkan. tetapi saya berharap kita jangan sampai terjebak dengan sesuatu yang disebut dengan "oportunisme" yang yang senantiasa mencengkram kita dari waktu ke waktu. hal itu adalah merupakan dorongan perasaan atau dorongan yang menuntut "kita harus bertindak sekarang juga" tanpa berpikir panjang atau pertimbangan logika. bahkan sebelum kita menanyakan terlebih dahulu kepada Allah atau mencari kehendakNya. oportunisme menguasai kita mana kala kita kehilangan kesadaran kita akan providensi Allah yang memerintah dalam kehidupan kita.
hal tersebut menuntut adanya tindakan yang berdasarkan  atas kedaan dan bukan berdasarkan kehendak Allah janji serta kehadiranNya. oportunisme merupakan suatu dorongan kuat untuk memuaskan kebutuhan batin agar jangan sampai kehilangan kesempatan, suatu keinginan manusiawi untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang terbuka. hati-hatilah karena semua kesempatan belum tentu merupakan pemberian Allah karena yang menjadi persoaalannya adalah bahwa bagi Allah kesempatan tidak pernah berupa sesuatu yang menekan atau memaksa. 
    Oleh sebab itu saya sarankan marilah kita pekerjakan logika untuk menimbang segala  kesempatan untuk bertindak apakah itu kehendak dan rencana Tuhan atau bukan. 
Disinilah posisi logika dalam kekristenan itu sangat penting. dimana logika dapat dipekerjakan untuk membantu memahami fungsi logis manusia kristen dan untuk bisa dipraktekkan dan ada hasilnya untuk dunia sekitar. logika kristen dapat disosialisasikan sebagai suatu cara yang diciptakan untuk meneliti ketepatan bernalar atau berpikir, berilmu, bertindak, berteologi, berpendidikan, berTuhan, dan beragama. dengan demikian akan menolong orang kristen dari kesesatan berpikir, serta mengeluarkan orang lain yang sering terperangkap dalam jebakan-jebakan indoktrinasi dan doktrin, repetisi atau proteksi dogma gereja, dan aturan-aturan yang lain nya yang mengikat leher sehingga sulit untuk maju dan bersosialisasi dalam masyarakat multikultural.
    dari sudut pandang dan sentuhan keilmuan dan akademik logika bukan lagi hanya berarti sebagai penyelarasan berpikir yang disesuaikan dengan kenyataan hidup sehari-hari. tetapi penyellarasan pikiran dan tindakan demikian juga sebaliknya. harus kita aminkan bahwa pikiran yang benar menghasilkan tindakan yang benar juga, sehingga kualitas pengetahuannya sebagai manusia kristen selalu berada dalam pengujian terus menerus dan bergerak secara empiris dan teoritis. disinilah logika "kristen" itu bisa dipekerjakan untuk menyelaras kaidah objektif dengan situasi objektif dan konkret.

                                                   Resensi mata kuliah ( Elia Tambunan, S.Th.M.Pd)
                                                           oleh: Melkianus N Hanggalang



    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar